Kota Balikpapan yang di kenal sebagai oil city ternyata menyimpan berjuta pemandangan elok nan indah dari beberapa objek wisata, jarak yang di tempuh dari dalam kota Balikpapan pun relatif dekat dengan dukungan transportasi yang mudah untuk menjangkaunya. Bagi para wisatawan Domestik maupun mancanegara dapat mencari pilihan tempat objek yang diinginkan mulai dari petualangan hutan (Bukit Bangkirai), pantai, situs perjuangan kemerdekaan makam jepang dan peninggalan meriam Jepang,
taman pendidikan beruang madu, hingga Inhutani km 10. Untuk mencapai tempat objek wisata setempat tersebut, kita akan mendapat pelayanan transportasi yang mudah dan relatif terjangkau dari pusat kota Balikpapan. Selain ditunjang dengan sarana dan fasilitas yang mendukung ,kita akan merasa aman dan menikmati tujuan dengan nyaman dengan dipandu tenaga profesional.
Diantara objek wisata di Balikpapan untuk pilihan anda antara lain yang akan ditulis adalah Bukit Bangkirai. Bukit Bangkirai adalah kawasan wisata alam . Bukit Bangkirai ini terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit Bangkirai dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan roda dua atau mobil dari Kota Balikpapan atau berjarak sekitar 58 km, dari kota Tenggarong atau Samarinda dan hanya sekitar 150 km, dan 20 km dari ibukota Kecamatan Samboja. Wisata ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang masih alami, yang dilengkatp dengan sarana dan prasarana wisata seperti restoran, lamin untuk pertemuan, kolam renang, serta cottage maupun jungle cabin.
Kita dapat menikmati suasana hutan hujan tropis yang masih alami dan bahkan kicauan burung dan suara-suara satwa hutan lainnya pun masih dapat didengarkan. Di kawasan ini terdapat canopy bridge (jembatan tajuk) sepanjang 64 m yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 m. Jembatan tajuk ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat.
Meniti canopy bridge atau jembatan tajuk yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai.menyusuri jembatan gantung di ketinggian 30 meter dari muka tanah diiring desiran angin yang sejuk seirama jembatan yangberayun-ayun . sambil melihat panorama hutan hujan tropis (tropical rain forest) Bukit Bangkirai serta mengamati dari dekat formasi tajuk tegakan “Dipteropcarpaceae” yang menjadi ciri khas hutan hujan tropis, yang membentuk stratum atas yang saling sambung menyambung. Terdapat dua menara dari kayu ulin yang didirikan mengelilingi batang pohon Bangkirai.
Kawasan disebut Bukit Bangkirai karena Hutan ini didominasi oleh pohon jenis Bangkirai yang tumbuh di kawasan hutan lindung ini. (Maskot utama obyek wisata yang telah mendunia ini). ada pohon yang berusia lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 m, dengan diameter 2,3 m. Pertumbuhan banir (akar papan) yang besar dan kuat menjadikan pohon ini memiliki nilai keindahan tersendiri.
Kawasan Bukit Bangkirai termasuk dataran rendah (primary lowland) “Dipterocarp forest” yang stabil, sehingga menjadikan tempat invasi burung dari wilayah Kawasan
Hutan Taman Wisata Bukit Soeharto (sekitar 30 km) maupun wilayah sekitarnya, ditemukan dan tercatat terdapat 113 jenis burung yang hidup di kawasan Bukit Bangkirai ini.
Jenis-jenis fauna adalah Owa-Owa (Hylobates muelleri), Beruk (Macaca nemestrina), Lutung Merah (Presbytus rubicunda), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Susvittatus), Bajing Terbang (Squiler) serta Rusa Sambar (Corvus unicolor) yang telah ditangkarkan.
Kawasan Bukit Bangkirai juga kaya akan anggrek alam minimal ada 45 jenis anggrek yang tumbuh secara alami di pepohonan yang masih hidup maupun yang sudah mati. diantaranya Anggrek Hitam (Coelegyne pandurata) yang sangat terkenal . Selain pembudidayaan anggrek-anggrek alam, juga dilakukan pengembangan anggrek silangan seperti Anggrek Kala, Anggrek Apple Blossom dan Anggrek Vanda. Selain kebun anggrek, kawasan wisata alam ini juga dijumpai kebun buah-buahan.
Kawasan Bukit Bangkirai yang luasnya mencapai 1.500 hektare ini merupakan kawasan hutan konservasi yang mempunyai peran penting untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah yang dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan lingkungan dan kehutanan. disamping pengembangkan potensi wisata alam dan penelitian ilmiah serta meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan dan hutan terutama pada flora dan fauna.