Oleh dr. Putu Anindita Maharani, S.Ked.
Keputihan yang dalam istilah medis disebut flour albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina. Penyakit keputihan sering dijumpai dan menjadi problem pada wanita. Sekitar 75% wanita pernah mengalaminya.
Keputihan normal terlihat bening, tidak berbau dan biasanya muncul beberapa saat sebelum dan sesudah menstruasi. Lendir dalam vagina sangat dipengaruhi hormon. Keputihan lebih banyak keluar ketika wanita dalam masa ovulasi menjelang menstruasi karena hormon esterogen meningkat dan hal itu menyebabkan lendir vagina meningkat jumlahnya. Di samping itu, saat kehamilan lendir vagina meningkat jumlahnya seiring dengan meningkatnya hormon esterogen.
Sementara yang tidak normal, keluarnya cairan berlebihan dari yang ringan sampai yang berat misalnya keluar cairan yang kental berbau busuk, berwarna putih seperti susu basi atau kuning kehijauan pada kasus berat biasanya disertai gatal dan panas.
Keputihan seringkali dianggap sebagai hal yang umum dan sepele bagi wanita. Di samping itu, rasa malu ketika mengalami keputihan kerap membuat wanita enggan berkonsultasi ke dokter. Padahal, keputihan tidak normal karena infeksi yang berlanjut dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Faktor Penyebab
Keputihan disebabkan oleh beberapa faktor misalnya infeksi oleh kuman (bakteri), jamur, parasit dan virus. Keputihan juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal (menopause) dan keganasan terutama pada leher rahim.
Jenis jamur penyebab keputihan adalah golongan Candida yang menimbulkan rasa gatal. Beberapa keadaan yang menjadikan vagina tempat subur bagi pertumbuhan ini adalah ketidak-seimbangan hormon reproduksi, wanita sedang hamil, mengalami penyakit kencing manis, dan pemakaian alat kontrasepsi.
Dari golongan bakteri disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, Chlamydia trachomatis yang seringkali menimbulkan lendir yang mengandung darah, nanah dan berbau amis. Terkadang vagina terasa perih, nyeri dan gatal. Biasanya pengobatannya dengan antibiotik.
Virus pun bisa menyebabkan keputihan. Bila parah akan terdapat luka. Contohnya golongan Human Papiloma Virus -- virus ini jadi pertanda awal keganasan pada leher rahim. Keputihan seringkali dikaitkan dengan kadar keasaman daerah sekitar vagina. Keputihan bisa terjadi karena pH yang tidak seimbang.
Kadar keasaman disebabkan oleh dua hal yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal antara lain pil kontrasepsi yang mengandung esterogen, alat kontrasepsi yang mengandung bakteri, pengguna obat antibiotik dan kortikosteroid terlalu lama. Faktor eksternal antara lain kesalahan waktu membasuh vagina setelah buang air besar (seharusnya dari depan ke belakang), kehamilan, DM, hingga berganti-ganti pasangan.
Apabila tidak segera diobati secara tuntas, keputihan dapat menyebabkan kemandulan pada wanita usia subur. Bagi Anda wanita yang mengalami keputihan segeralah konsultasikan masalah Anda pada dokter ahli kesayangan Anda agar komplikasinya dapat dicegah secara dini.
sumber: Balipost.co.id