Yuk, Melongok Pesona Wisata Balikpapan
Oleh : Oddy Lewis (SMK Pangeran Antasari)
Hamparan pasir putih yang memanjang beratus-ratus meter itu menjadi daya magnet Pantai Manggar Segara Sari. Selain hamparan pasir putih, pantai ini juga dirindangi dengan ratusan tanaman kelapa yang daunnya melambai-lambai di terpa angin laut. Pantai dengan luas 13.000 m2 dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum roda dua maupun empat, buka sejak pukul 06.00-18.00 Wita.
Pantai Manggar Segara Sari yang terletak sekitar 23 kilometer arah timur dari jantung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur itu memang masih menjadi andalan wisata daerah yang juga lebih kondang sebagai Oil City. Diujung lebih ke timur lagi, terdapat Pantai Lamaru yang juga tak kalah eloknya dengan Pantai Manggar Segara Sari.
Balikpapan, kampung kecil yang berulangtahun pada setiap tanggal 10 Februari ini memang tidak hanya memiliki Pantai Manggar Segara Sari dan Pantai Lamaru saja sebagai daerah wisata. Balikpapan juga masih memiliki Hutan Lindung Sungai Wain di kilometer 13 Balikpapan Utara, Taman Bekapai, Pantai Melawai, Tugu Australia, Monumen Perjuangan Rakyat ( Monpera ) yang kesemuanya berada di Balikpapan Selatan.
Daerah-daerah wisata di Balikpapan jumlahnya memang tidak begitu banyak, namun dari jumlah yang ada kesemuanya memiliki kelebihan yang cukup memesona bagi para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun dari manca negara. Di Balikpapan Timur, selain keelokan Pantai Manggar Segara Sari dan Lamaru, juga ada Tugu Jepang yang dibangun di atas makam pemimpin pasukan Jepang.
Manggar Segara Sari tidak saja memiliki keelokan pantainya yang menjadi daya pesona para wisatawan lokal, nusantara dan manca negara, tetapi juga dinuansai oleh kehidupan para nelayan bagan yang sudah turun temurun. Setiap pagi, para nelayan itu pulang membawa ikan-ikan tangkapan bagan mereka, dan kehadiran perahu-perahu nelayan itu selalu diiringi oleh kawanan burung camar.
Pantai Manggar Segara Sari memang tak pernah sepi pengunjung, baik di hari-hari biasa, apalagi di hari-hari libur dan hari-hari besar agama, seperti Idul Fitri dan lainnya. Setiap hari libur ribuan pengunjung memadati pantai, terlebih lagi di sana sudah ada berbagai sarana, seperti banana boat dan lainnya.
Namun juga, Pantai Manggar Segara Sari masih harus dibenahi jika mau lebih memikat lagi, seperti sarana jalan masuk yang hanya satu pintu dan sempit sehingga selalu menimbulkan kemacetan kalau pengunjung tumpah ruah dari segala penjuru. “Kami memang akan terus melakukan pembenahan, agar suasana di Pantai Manggar Segara Sari semakin memikat,” janji Jum Ali. Untuk masuk ke pantai yang hanya beberapa puluh meter dari jalan raya, pengunjung hanya merogoh saku Rp 500 untuk kendaraan roda dua dan roda empat Rp 15 ribu.
Sedangkan Pantai Lamaru, juga tak kalah eloknya. Apalagi tak jauh dari sana, tepatnya di kawasan Teritip ada penangkaran buaya Surya. Luas penangkaran buaya itu sekitar 1000 meter persegi, dan saat ini dihuni sekitar 3000 ekor buaya. Selain pengunjung bisa melihat langsung sosok binatang buas ini, juga bisa menikmati sate dan abon buaya. Kalau mau datang saja ke sana. Ada buaya supit, buaya muara dan buaya air tawar. Tempat ini terbuka bagi umum sejak pukul 08.00-17.00 Wita.
Puas menatapi para buaya, kita bisa beranjak tak jauh dari sana, juga masih dalam kawasan Kelurahan Lamaru, ada tugu Jepang. Tugu ini dikelilingi oleh hutan dan perkebunan yang indah. Monumen yang terbuat dari batu dengan tulisan Kanji. Didirikan sebagai tanda penghormatan kepada Tentara Jepang yang gugur dalam perang Dunia II. Wisatawan Jepang secara rutin mengunjungi tempat ini pada saat-saat tertentu untuk melakukan penghormatan dengan ritual keagamaan.
Itulah beberapa tempat lokasi di kawasan Balikpapan Timur. Sekarang kita beralih ke kawasan Balikpapan Barat. Disana ada meriam peninggalan Tentara Jepang, berada di Asrama Bukit, Kelurahan kampung Baru Ilir (Sidodadi) dengan jarak sekitar 8 km dari pusat kota. Meriam ini menggambarkan bahwa Balikpapan pada saat Perang Dunia II merupakan tempat yang strategis untuk pertahanan. Tempat ini memiliki areal seluas 2.500 m2. Dari tempat ini dapat dilihat pemandangan kota Balikpapan, Kilang Minyak Pertamina dan Teluk Balikpapan. Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota No. 5 dan No. 6.
Nah, kalau kita menuju ke Balikpapan Utara, maka akan kita temui Hutang Lindung Sungai Wain yang merupakan salah satu hutan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Hutan Lindung dengan luas areal 10.025 ha. Sungai Wain sepanjang 18.300 m dengan airnya yang jernih, di kiri kanannya terdapat deretan hutan bakau. Habitat binatang yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Wain mulai dari ikan, kepiting, burung, kera, orang utan dan lain sebagainya. Pemanfaatan sungai ini juga sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan.
Kita beralih ke Balikpapan Selatan. Di sana ada
Tugu Australia yang terletak di Jl. Jend. Sudirman, berdekatan dengan pantai Strand Banua Patra ini memiliki luas areal 725 m2. Tugu itu adalah sebuah tugu peringatan sebagai tanda kehormatan bagi Tentara Australia (pasukan Divisi VII Australia) yang gugur melawan Tentara Jepang. Tempat ini mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan ataupun angkutan kota dengan nomor trayek 6 dan 3.
Di sisi Selatan Tugu Australia, terbentang pantai Melawai, dekat dengan Pulau Tukung, tempat dimana para pedagang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang nikmat dengan harga yang relatif murah. Pengunjung dapat duduk bersantai, bersantap di atas tikar sambil menikmati deburan ombak dan melihat kapal-kapal yang berlayar, lego jangkar maupun yang sedang menurunkan muatan di pelabuhan laut Semayang, juga menikmati indahnya matahari yang tenggelam di balik Teluk Balikpapan. Lokasi ini buka mulai pukul 17.00 - 20.30 Wita.
Pokoknya, nggak rugi kalau mau menikmati lokasi wisata yang ada di Balikpapan. Yuk, kita melongok pesona Balikpapan, ditanggung pasti akan memberi kesan indah yang tak terlupakan.