Ketombe adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kepala. Kebanyakan orang merasa kehilangan kepercayaan diri jika berketombe. Selain itu, ketombe juga menjadi salah satu penyebab kerusakan rambut. Oleh karenanya, ketombe sebaiknya segera diatasi.
Gejala dan Tanda
1. Kulit mati berbentuk serpihan yang tampak putih dan berminyak yang mengotori rambut dan bahu.
2. Kulit kepala yang bersisik.
3. Rasa gatal pada kulit kepala.
Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel terluar kulit kepala akan terdorong keluar, di mana mereka pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Pengelupasan ini terlalu kecil untuk dapat terlihat mata. Pada orang berketombe, sel-sel kulit mungkin mati dan digantikan setiap kira-kira 2 minggu sekali. Sedangkan pada orang tanpa ketombe, siklus ini berlangsung 1 bulan sekali.
Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terlepas dan menumpuk dalam jumlah yang besar, yang tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala.
Penyebab Ketombe
1. Kulit terlalu kering.
Keringnya kulit kepala dapat menyebabkan kulit mengelupas dan membentuk serpihan-serpihan kulit.
2. Kulit terlalu berminyak.
Minyak yang berlebihan pada rambut dapat menjadi sumber makanan jamur yang berkembang di kulit kepala, di mana jamur akan merangsang pengelupasan kulit kepala berlebihan dan menyebabkan ketombe.
3. Terlalu sering atau terlalu jarang keramas.
4. Stres.
5. Penggunaan kosmetik rambut yang berlebihan atau tidak cocok.
6. Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
7. Malassezia (jamur yang dapat menyebabkan seborrheic dermatitis yaitu radang pada kulit).
8. Psoriasis (akumulasi sel kulit mati yang membentu sisik perak yang tebal).
9. Craddle cap (seborrheic dermatitis pada kulit kepala bayi).
10. Dermatitis (radang kulit) akibat sensitivitas terhadap produk perawatan rambut tertentu atau pewarna rambut.
Mencegah Lebih Mudah
1. Belajar untuk mengatur stres.
2. Keramas secara teratur 2-3 kali seminggu. Jika rambut cenderung berminyak, keramas dapat dilakukan setiap hari dan lebih aman jika menggunakan sampo yang tidak terlalu keras (mild shampoo).
3. Hentikan pemakaian produk penata rambut yang tidak cocok bagi rambut dan dapat memicu ketombe misalnya hair spray, styling gels dll.
4. Makan makanan yang sehat. Makanan dapat menyediakan cukup zinc (seng), vitamin B, dan asam lemak esensial yang dapat membantu mencegah ketombe.
5. Sedikit berjemur di bawah sinar matahari karena sinar matahari dapat membantu proses pencegahan dan penyembuhan ketombe. Namun jika terlalu lama, sinar matahari dapat merusak kulit kepala dan rambut.
Cara Mengatasi Ketombe
1. Bersihkan kulit kepala dengan sampo yang lembut untuk menurunkan kadar minyak pada kulit kepala.
2. Hindari meminjamkan sisir pada orang lain dan begitu pula sebaliknya.
3. Jaga barang-barang pribadi agar senantiasa dalam keadaan bersih, seperti sisir, handuk dan sarung bantal.
4. Jaga agar kulit kepala dan rambut tetap bersih. Cucilah rambut secara teratur dan lakukan pemijatan pada kulit kepala.
5. Kurangi makan makanan yang berminyak dan berlemak serta memperbanyak makanan yang mengandung zinc (seng).
6. Jika jenis sampo biasa gagal, gunakan sampo atau krim antiketombe yang dapat dibeli bebas di toko atau apotek.
1. Sampo antiketombe
Kandungan sampo yang dapat membantu mengatasi ketombe yaitu tar, asam salisilat, zinc, selenium sulfida, dan ketokonazol. Sampo ini dapat digunakan sepanjang waktu atau hanya 1 atau 2 kali seminggu, tergantung keparahan gejalanya. Jika salah satu sampo tersebut hanya bekerja sementara kemudian ketombe tetap muncul, maka gantilah dengan yang lain. Pastikan juga biarkan sampo selama setidaknya 5 menit agar zat aktif dapat bekerja optimal sebelum dibilas.
2. Krim
Terdapat pengobatan tambahan dengan dua tipe krim untuk mengurangi ketombe yaitu krim kortison dan krim antijamur.
7. Jika Anda telah keramas sesuai anjuran dengan menggunakan produk-produk tersebut namun masih terdapat ketombe maka kunjungi lagi dokter atau ahli dermatologi. Mungkin Anda memerlukan sampo yang lebih kuat atau perawatan yang lebih dengan lotion steroid.
Sumber : www.mayoclinic.com