Sabtu, 31 Mei 2008

Hutan Mangrove SMAN 8

Hutan Mangrove SMAN 8

Oleh : Kevin Apris Kristanto

Hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem yang sangat unik merupakan sumber daya alam (SDA) yang sangat potensial. Mangrove mendukung keanekaragaman flora dan fauna komunitas terestris akuatik yang secara langsung atau tidak langsung berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, sosial mapun lingkungan (ekologi).
Nah, marilah kita menjaga dan melestarikan hutan mangrove yang ada di Balikpapan ini, karena hutan mangrove merupakan wisata alam yang jarang ditemukan di berbagai daerah Indonesia.

Jika anda mau berwisata di hutan mangrove, langsung aja ke kawasan hutan mangrove di Kelurahan Margomulyo, yaitu tepatnya di belakang SMA Negeri 8 Balikpapan. Karena itu, SMAN 8 ini disebut juga sekolah yang berwawasan mangrove.
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur dan hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di luat. Dan itu ada di hutan mangrove SMAN 8.
Apalagi hutan mangrove berfungsi sebagai peredam gelombang dan dingin, pelindung dari abrasi, penahan intrusi air laut ke data, penahan lumpur dan perangkap sedimen. Penghasil sejumlah besar detritus (hara) bagi plankton. Daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds) dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya.
Jadi, kalau anda berwisata ke hutan mangrove SMAN 8, maka akan bisa menyaksikan berbagai jenis ikan, udang dan binatang air laut lainnya yang bermain-main di seputar akar-akar mangrove. Juga habitat beberapa satwa liar, seperti burung, monyet, reptil dan mamalia. Pokoknya indah deh.
Selain indah dan nyaman sebagai lokasi wisata, hutan mangrove juga bisa berperan sebagai pelindung alami untuk menahan erosi pantai. Menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu dan lain lain. Tapi kalau hutan mangrove ini hilang, maka akan terjadi abrasi, dapat mengakibatkan intrusi air laut, mengakibatkan banjir, perikanan laut menurun dan sumber mata pencaharian penduduk berkurang. Gawat kan?
Ya, hutan mangrove memang merupakan daerah wisata yang berbeda denan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada diperalihan antara darat dan lau memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga bisa memperoleh pelajaran tentang lingkungan hidup langsun dari alam, tidak hanya sekedar berwisata, tetapi sekaligus dapat ilmu pengetahuan yang amat berguna.
Tertarik untuk menikmati wisata hutan mangrove? Segera deh ke hutan mangrove SMAN 8, apalagi kini udah dilengkapi beberapa gazebo. Jenis-jenis mangrove di SMAN 8 diantranya: rhizophora mucronata (bakau), rhizophora stylosa (tongke besar), rizhophora apiculata (tinjang), bruguiera parvilofa (bius), bruguiera sexangula (tancang), bruguiera gymnorhiza (tinjang merah), sonneratia alba (pedada bogem), sonneratia caseolatis (pedada), xylocarpus granatum (nyirih), heritiera littoralis (bayur laut), lumnitzera racemora (taruntum), carbera manghas (bintaro), nypa fruticans (nipah) dan avicenia spp (api-api).
Jadi, kalau kita berwisata ke hutan mangrove SMAN 8, tidak saja kehijauan dedaunan yang menyejukan mata. Tetapi kita bisa juga menyaksikan flora dan fauna yang ada di sana. Karena itu, mari sama-sama kita jadikan obyek wisata ini menjadi obyek wisata unggulan Kota Balikpapan dengan melestarikan dan melindungi hutan mangrove dan satwa di dalamnya. Bersama kita jaga kebersihan dan kenyamanan obyek wisata ini, dan sebaiknya pemerintah lebih fokus lagi untuk menjadikan obyek wisata ini menjadi obyek sisata unggulan Kota Balikpapan.* (Pemenang Harapan)


Hutan Mangrove SMAN 8

Hutan Mangrove SMAN 8

Oleh : Kevin Apris Kristanto

Hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem yang sangat unik merupakan sumber daya alam (SDA) yang sangat potensial. Mangrove mendukung keanekaragaman flora dan fauna komunitas terestris akuatik yang secara langsung atau tidak langsung berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, sosial mapun lingkungan (ekologi).
Nah, marilah kita menjaga dan melestarikan hutan mangrove yang ada di Balikpapan ini, karena hutan mangrove merupakan wisata alam yang jarang ditemukan di berbagai daerah Indonesia.

Jika anda mau berwisata di hutan mangrove, langsung aja ke kawasan hutan mangrove di Kelurahan Margomulyo, yaitu tepatnya di belakang SMA Negeri 8 Balikpapan. Karena itu, SMAN 8 ini disebut juga sekolah yang berwawasan mangrove.
Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur dan hutan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di luat. Dan itu ada di hutan mangrove SMAN 8.
Apalagi hutan mangrove berfungsi sebagai peredam gelombang dan dingin, pelindung dari abrasi, penahan intrusi air laut ke data, penahan lumpur dan perangkap sedimen. Penghasil sejumlah besar detritus (hara) bagi plankton. Daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds) dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya.
Jadi, kalau anda berwisata ke hutan mangrove SMAN 8, maka akan bisa menyaksikan berbagai jenis ikan, udang dan binatang air laut lainnya yang bermain-main di seputar akar-akar mangrove. Juga habitat beberapa satwa liar, seperti burung, monyet, reptil dan mamalia. Pokoknya indah deh.
Selain indah dan nyaman sebagai lokasi wisata, hutan mangrove juga bisa berperan sebagai pelindung alami untuk menahan erosi pantai. Menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu dan lain lain. Tapi kalau hutan mangrove ini hilang, maka akan terjadi abrasi, dapat mengakibatkan intrusi air laut, mengakibatkan banjir, perikanan laut menurun dan sumber mata pencaharian penduduk berkurang. Gawat kan?
Ya, hutan mangrove memang merupakan daerah wisata yang berbeda denan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada diperalihan antara darat dan lau memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga bisa memperoleh pelajaran tentang lingkungan hidup langsun dari alam, tidak hanya sekedar berwisata, tetapi sekaligus dapat ilmu pengetahuan yang amat berguna.
Tertarik untuk menikmati wisata hutan mangrove? Segera deh ke hutan mangrove SMAN 8, apalagi kini udah dilengkapi beberapa gazebo. Jenis-jenis mangrove di SMAN 8 diantranya: rhizophora mucronata (bakau), rhizophora stylosa (tongke besar), rizhophora apiculata (tinjang), bruguiera parvilofa (bius), bruguiera sexangula (tancang), bruguiera gymnorhiza (tinjang merah), sonneratia alba (pedada bogem), sonneratia caseolatis (pedada), xylocarpus granatum (nyirih), heritiera littoralis (bayur laut), lumnitzera racemora (taruntum), carbera manghas (bintaro), nypa fruticans (nipah) dan avicenia spp (api-api).
Jadi, kalau kita berwisata ke hutan mangrove SMAN 8, tidak saja kehijauan dedaunan yang menyejukan mata. Tetapi kita bisa juga menyaksikan flora dan fauna yang ada di sana. Karena itu, mari sama-sama kita jadikan obyek wisata ini menjadi obyek wisata unggulan Kota Balikpapan dengan melestarikan dan melindungi hutan mangrove dan satwa di dalamnya. Bersama kita jaga kebersihan dan kenyamanan obyek wisata ini, dan sebaiknya pemerintah lebih fokus lagi untuk menjadikan obyek wisata ini menjadi obyek sisata unggulan Kota Balikpapan.* (Pemenang Harapan)


Pantai Melawai Indah Matahari Ditelan Air Laut

Pantai Melawai
Indah Matahari Ditelan Air Laut
Oleh: Dinda Agnestya Devi (SMPN 12)

Kalau ke Balikpapan, jangan lupa mengunjungi pantai Melawai. Dan kalau warga Balikpapan, sering-seringlah datang ke mari. Karena siapa pun pasti terpesona dan berdecak kagum jika menyaksikan sunset (matahari terbenam) di tepi pantai.
Matahari yang laksana bola api raksasa itu bagai tenggelam ditelan air laut Teluk Balikpapan. Sementara panorama batu karang, kapal berlayar diiringi deburan ombak, terpampang indah memesona. Pulau Babi dan Tukung yang berdiri kokoh seolah berucap: “Selamat tidur ke peraduan Sunset.”


Begitulah pemandangan menawan yang terekam di pantai Melawai, salah satu tempat wisata menarik di Balikpapan. Bahkan, kita tak cuma disuguhi indahnya matahari terbenam (Sunset) dengan sejuta kekaguman. Tapi juga bisa menikmati pantainya yang resik. Sehingga, pengunjung dapat duduk bersantai di atas hamparan tikar sambil menikmati makanan yang nikmat dari kafe-kafe tenda sepanjang pantai. Harganya relatif murah. Tinggal pilih, mau merasakan kelezatan sate ayam/daging, sekoteng, pisang gapit, bakso, nasi pecel lele/ayam dan lain sebagainya. Kafe tenda itu buka sejak pukul 17.00 – 22.30 Wita.
Namun, jika berkunjung pagi hari hingga siang, pantai Melawai masih sepi dari pedagang makanan, kecuali hanya lalu lalang kapal yang hendak dan lepas sauh dari kawasan Pelabuhan Semayang. Kalau menjelang petang, maka pengunjung Melawai akan dapat merasakan bagaimana indanya keagungan ciptaan Tuhan ini.
Pantai Melawai merupakan salah satu obyek wisata di Balikpapan. Lokasinya sangat strategis, di kawasan Jalan Yos Sudarso (Jln Minyak), Klandasan, Balikpapan Selatan. Untuk mencapainya pun tak sulit, sebab letaknya di tengah-tengah Kota Balikpapan. Bagi yang tak memiliki kendaraan pribadi, bisa menumpang angkutan kota (Angkot) nomor 5 dan 6 dengan tarif per orang dewasa Rp 3000. Begitu turun dari kendaraan, pantai Melawai tinggal beberapa langkah sudah dicapai. Bertetangga dengan pantai Batu-batu (Seteran).
Memang, sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata, Balikpapan yang hari kelahirannya pada tanggal 10 Februari 1897 itu terus mempersolek diri, termasuk sektor pariwisata. Sekali pun Balikpapan tidak memiliki obyek wisata unggulan, seperti halnya Pulau Dewata Bali, namun ada juga tempat wisata yang cukup potensial jika betul-betul digarap dan dikelola dengan lebih baik. Dan salah satunya adalah pantai Melawai.
Sebetulnya, Balikpapan cukup banyak memiliki pantai yang indah. Tengok saja pantai Batu-batu/Seteran. Hanya saja, sayangnya, pantai Batu-batu sudah makin tertutup dengan sejumlah bangunan perumahan. Selain itu juga ada pantai Polda atau Kemala Beach yang lokasinya tidak seberapa jauh dari pantai Batu-batu. Berpasir putih beratus-ratus meter panjangnya. Dari pantai Melawai dan Kemala Beach, kita bisa menyaksikan pesona sunset. Pokoknya happy deh.*(Pemenang Harapan)

Pantai Melawai Indah Matahari Ditelan Air Laut

Pantai Melawai
Indah Matahari Ditelan Air Laut
Oleh: Dinda Agnestya Devi (SMPN 12)

Kalau ke Balikpapan, jangan lupa mengunjungi pantai Melawai. Dan kalau warga Balikpapan, sering-seringlah datang ke mari. Karena siapa pun pasti terpesona dan berdecak kagum jika menyaksikan sunset (matahari terbenam) di tepi pantai.
Matahari yang laksana bola api raksasa itu bagai tenggelam ditelan air laut Teluk Balikpapan. Sementara panorama batu karang, kapal berlayar diiringi deburan ombak, terpampang indah memesona. Pulau Babi dan Tukung yang berdiri kokoh seolah berucap: “Selamat tidur ke peraduan Sunset.”


Begitulah pemandangan menawan yang terekam di pantai Melawai, salah satu tempat wisata menarik di Balikpapan. Bahkan, kita tak cuma disuguhi indahnya matahari terbenam (Sunset) dengan sejuta kekaguman. Tapi juga bisa menikmati pantainya yang resik. Sehingga, pengunjung dapat duduk bersantai di atas hamparan tikar sambil menikmati makanan yang nikmat dari kafe-kafe tenda sepanjang pantai. Harganya relatif murah. Tinggal pilih, mau merasakan kelezatan sate ayam/daging, sekoteng, pisang gapit, bakso, nasi pecel lele/ayam dan lain sebagainya. Kafe tenda itu buka sejak pukul 17.00 – 22.30 Wita.
Namun, jika berkunjung pagi hari hingga siang, pantai Melawai masih sepi dari pedagang makanan, kecuali hanya lalu lalang kapal yang hendak dan lepas sauh dari kawasan Pelabuhan Semayang. Kalau menjelang petang, maka pengunjung Melawai akan dapat merasakan bagaimana indanya keagungan ciptaan Tuhan ini.
Pantai Melawai merupakan salah satu obyek wisata di Balikpapan. Lokasinya sangat strategis, di kawasan Jalan Yos Sudarso (Jln Minyak), Klandasan, Balikpapan Selatan. Untuk mencapainya pun tak sulit, sebab letaknya di tengah-tengah Kota Balikpapan. Bagi yang tak memiliki kendaraan pribadi, bisa menumpang angkutan kota (Angkot) nomor 5 dan 6 dengan tarif per orang dewasa Rp 3000. Begitu turun dari kendaraan, pantai Melawai tinggal beberapa langkah sudah dicapai. Bertetangga dengan pantai Batu-batu (Seteran).
Memang, sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata, Balikpapan yang hari kelahirannya pada tanggal 10 Februari 1897 itu terus mempersolek diri, termasuk sektor pariwisata. Sekali pun Balikpapan tidak memiliki obyek wisata unggulan, seperti halnya Pulau Dewata Bali, namun ada juga tempat wisata yang cukup potensial jika betul-betul digarap dan dikelola dengan lebih baik. Dan salah satunya adalah pantai Melawai.
Sebetulnya, Balikpapan cukup banyak memiliki pantai yang indah. Tengok saja pantai Batu-batu/Seteran. Hanya saja, sayangnya, pantai Batu-batu sudah makin tertutup dengan sejumlah bangunan perumahan. Selain itu juga ada pantai Polda atau Kemala Beach yang lokasinya tidak seberapa jauh dari pantai Batu-batu. Berpasir putih beratus-ratus meter panjangnya. Dari pantai Melawai dan Kemala Beach, kita bisa menyaksikan pesona sunset. Pokoknya happy deh.*(Pemenang Harapan)

MAKAM PRAJURIT JEPANG DI PANTAI LAMARU

MAKAM PRAJURIT JEPANG DI PANTAI LAMARU
Oleh : Maryani (SMPN 9)

Kota Balikpapan memang bukan Pulau Dewata Bali yang begitu kesohor alam dan budayanya. Tapi jangan salah, Balikpapan juga memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Balikpapan yang juga lebih dikenal sebagai Kota Minyak (Oil City), karena di salah satu sudut kota ini ada kilang minyak milik Pertamina. Meski bukan sebagai penghasil, cuma sebagai pengolah. Tangki-tangki minyak itu akan terlihat sangat indah di malam hari dan itu bisa dinikmati dari ketinggian gunung Komendur atau gunung Balikpapan dan beberapa tempat yang tinggi lainnya.


Tapi kalau mau menikmati putihnya hamparan pasir pantai, segera saja ke pantai Manggar Segara Sari atau ke pantai Lamaru. Kedua pantai ini memang merupakan wisata andalan bagi Balikpapan. Setiap hari-hari libur atau hari-hari besar lainnya, seperti hari raya, maka pantai ini akan dijubeli pengunjung dari luar Balikpapan.
Selain bisa menikmati indahnya hamparan pasir pantai, di pantai Lamaru ada makam prajurit Jepang yang gugur ketika Perang Dunia (PD) kedua. Makam itu memang merupakan tanda puluhan atau ratusan prajurit Jepang yang telah disatukan sejak tahun 1990 lalu oleh Pemerintah Kota Balikpapan, dan batu nisannya dibikin dengan ukuran besar dan bertuliskan aksara kanji atau huruf tradisional Jepang.
Sayangnya, makam prajurit Jepang yang berada di pesisir pantai Lamaru itu, tidak dilengkapi dengan data-data yang mendetail bagi wisatawan yang datang kesana. Keadaannya juga kurang terawat, padahal makam ini selalu dikunjungi oleh orang-orang Jepang setiap tahunnya. “Sekarang makam itu memang agak kurang terawat,” kata beberapa penduduk Lamaru. Sungguh sayang kan, kalau salah satu cagar budaya ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota.
Bergeser lebih ke arah timur dari makam itu, bisa ditemukan beberapa vila yang dibangun untuk lebih melengkapi keberadaan pantai Lamaru. Keadaannya juga jauh lebih bersih dan indah. Pengunjung juga bisa merasakan wisata kuda. Kuda yang menarik sebuah andong yang bisa dinaiki lebih dari satu orang itu, menyusuri keindahan pantai. Tarifnya juga murah kok.
Ayo tunggu apalagi, segera nikmati tempat-tempat wisata yang ada di Balikpapan. Ajak seluruh keluarga, teman dan handaitolan untuk menghilangkan kepenatan dan juga streeesss karena selalu sibuk bekerja dan belajar. Ditanggung pasti akan membuat pikiran kembali segar dan makin mantap. Percaya deh.

MAKAM PRAJURIT JEPANG DI PANTAI LAMARU

MAKAM PRAJURIT JEPANG DI PANTAI LAMARU
Oleh : Maryani (SMPN 9)

Kota Balikpapan memang bukan Pulau Dewata Bali yang begitu kesohor alam dan budayanya. Tapi jangan salah, Balikpapan juga memiliki sejumlah obyek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Balikpapan yang juga lebih dikenal sebagai Kota Minyak (Oil City), karena di salah satu sudut kota ini ada kilang minyak milik Pertamina. Meski bukan sebagai penghasil, cuma sebagai pengolah. Tangki-tangki minyak itu akan terlihat sangat indah di malam hari dan itu bisa dinikmati dari ketinggian gunung Komendur atau gunung Balikpapan dan beberapa tempat yang tinggi lainnya.


Tapi kalau mau menikmati putihnya hamparan pasir pantai, segera saja ke pantai Manggar Segara Sari atau ke pantai Lamaru. Kedua pantai ini memang merupakan wisata andalan bagi Balikpapan. Setiap hari-hari libur atau hari-hari besar lainnya, seperti hari raya, maka pantai ini akan dijubeli pengunjung dari luar Balikpapan.
Selain bisa menikmati indahnya hamparan pasir pantai, di pantai Lamaru ada makam prajurit Jepang yang gugur ketika Perang Dunia (PD) kedua. Makam itu memang merupakan tanda puluhan atau ratusan prajurit Jepang yang telah disatukan sejak tahun 1990 lalu oleh Pemerintah Kota Balikpapan, dan batu nisannya dibikin dengan ukuran besar dan bertuliskan aksara kanji atau huruf tradisional Jepang.
Sayangnya, makam prajurit Jepang yang berada di pesisir pantai Lamaru itu, tidak dilengkapi dengan data-data yang mendetail bagi wisatawan yang datang kesana. Keadaannya juga kurang terawat, padahal makam ini selalu dikunjungi oleh orang-orang Jepang setiap tahunnya. “Sekarang makam itu memang agak kurang terawat,” kata beberapa penduduk Lamaru. Sungguh sayang kan, kalau salah satu cagar budaya ini kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota.
Bergeser lebih ke arah timur dari makam itu, bisa ditemukan beberapa vila yang dibangun untuk lebih melengkapi keberadaan pantai Lamaru. Keadaannya juga jauh lebih bersih dan indah. Pengunjung juga bisa merasakan wisata kuda. Kuda yang menarik sebuah andong yang bisa dinaiki lebih dari satu orang itu, menyusuri keindahan pantai. Tarifnya juga murah kok.
Ayo tunggu apalagi, segera nikmati tempat-tempat wisata yang ada di Balikpapan. Ajak seluruh keluarga, teman dan handaitolan untuk menghilangkan kepenatan dan juga streeesss karena selalu sibuk bekerja dan belajar. Ditanggung pasti akan membuat pikiran kembali segar dan makin mantap. Percaya deh.

Perkampungan Atas Air Marga Sari

Perkampungan Atas Air Marga Sari

Oleh: Jefriansyah (SMAN 8)

Obyek/lokasi wisata yang ada di Kota Balikpapan sangat bervariasi, dan semuanya mempunyai potensial yang sangat bagus, namun semuanya terbilang biasa-biasa saja, karena obyek-obyek wisata yang ada di kota “Beriman” ini seperti pantai, taman, hutan lindung, monumen dan lainnya adalah obyek-obyek wisata yang umum dan dapad dijumpai di tempat/derah lain.
Balikpapan akan lebih dikenal oleh masyarakat luas jika mempunyai obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata lainnya yang tidak akan ditemukan di daerah lain, bahkan bisa dibilang hanya ada satu di sunia. Obyek wisata tersebut adalah “Perkampungan Atas Air.”

Mengenalkan obyek wisata perkampungan atas air pada masyarakat umum untuk lebih menunjukkan keunggulan kota Balikpapan dalam pariwisata. Memperkenalkan wajah budaya Kota Balikpapan, dan juga memperlihatkan keunikan masyarakat Balikpapan yang ada di obyek wisata tersebut yang sangat ramah dengan keunikan budayanya.
Perkampungan Atas Air adalah obyek wisata yang berada di tepian selat Balikpapan. Nah, kalau kita ke obyek wisata ini, maka kita akan melihat keunikan masyarakatnya membangun rumah di atas air, mulai dari rumah yang mewah, kumuh, hingga rumah-rumah adat, dan semuanya tersusun dengan rapi. Juga ada kafe-kafe yang berada di pinggir jembatan yang bahannya dari kayu ulin, taman mangrove, dan lain-lain.
Tentu saja obyek wisata ini amat unik, dan cuma ada di Kota Balikpapan. Obyek ini menawarkan banyak hiburan. Pemukiman-pemukiman yang ada, juga berbeda dengan pemukiman-pemukiman atas air yang ada di kota lain, lantaran di lokasi ini semua rumah tersusun rapi, bersih, karena masyarakat di sini sangat ramah kepada siapa saja.
Selain unik, wisata atas air ini juga memiliki kelebihan panoramanya, keindahan Teluk Balikpapan, taman mangrove, berhadapan langsung dengan Pertamina dimana saat malam hari akan terlihat kelap-kelip lampu-lampu di kilang minyak Pertamina dan juga sunset saat matahari terbenam. Oh, semuanya sangat memesona.
Apalagi sambil menatap keindahan Teluk Balikpapan, sunset dan kilang Pertamina dengan menyantap minuman dan makanan yang tersedia di kafe-kafe di kawasan itu. Sungguh lokasi wisata ini sangat strategis, dan akses jalan menuju ke wisata ini sangat lancar dan tentu saja bebas macet. Dan lokasinya berada di ujung pemukiman Sepaku, sehingga mulai jalan masuk menuju lokasi akan terlihat pemukiman penduduk yang unik. Udah pasti akan membuat setiap pengunjung akan terkesima, terkesan dan terpuaskan.
Lantaran itu, mari sama-sama kita jadikan obyek wisata ini menjadi obyek wisata unggulan Kota Balikpapan dengan mengunjungi obyek wisata ini. Bersama kita jaga kebersihan dan kenyamanan obyek wisata ini, dan sebaiknya pemerinta lebih fokus menjadikan obyek wisata ini sebagai lokasi wisata unggulan, agar tidak saja wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara akan datang berkunjung.

Perkampungan Atas Air Marga Sari

Perkampungan Atas Air Marga Sari

Oleh: Jefriansyah (SMAN 8)

Obyek/lokasi wisata yang ada di Kota Balikpapan sangat bervariasi, dan semuanya mempunyai potensial yang sangat bagus, namun semuanya terbilang biasa-biasa saja, karena obyek-obyek wisata yang ada di kota “Beriman” ini seperti pantai, taman, hutan lindung, monumen dan lainnya adalah obyek-obyek wisata yang umum dan dapad dijumpai di tempat/derah lain.
Balikpapan akan lebih dikenal oleh masyarakat luas jika mempunyai obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata lainnya yang tidak akan ditemukan di daerah lain, bahkan bisa dibilang hanya ada satu di sunia. Obyek wisata tersebut adalah “Perkampungan Atas Air.”

Mengenalkan obyek wisata perkampungan atas air pada masyarakat umum untuk lebih menunjukkan keunggulan kota Balikpapan dalam pariwisata. Memperkenalkan wajah budaya Kota Balikpapan, dan juga memperlihatkan keunikan masyarakat Balikpapan yang ada di obyek wisata tersebut yang sangat ramah dengan keunikan budayanya.
Perkampungan Atas Air adalah obyek wisata yang berada di tepian selat Balikpapan. Nah, kalau kita ke obyek wisata ini, maka kita akan melihat keunikan masyarakatnya membangun rumah di atas air, mulai dari rumah yang mewah, kumuh, hingga rumah-rumah adat, dan semuanya tersusun dengan rapi. Juga ada kafe-kafe yang berada di pinggir jembatan yang bahannya dari kayu ulin, taman mangrove, dan lain-lain.
Tentu saja obyek wisata ini amat unik, dan cuma ada di Kota Balikpapan. Obyek ini menawarkan banyak hiburan. Pemukiman-pemukiman yang ada, juga berbeda dengan pemukiman-pemukiman atas air yang ada di kota lain, lantaran di lokasi ini semua rumah tersusun rapi, bersih, karena masyarakat di sini sangat ramah kepada siapa saja.
Selain unik, wisata atas air ini juga memiliki kelebihan panoramanya, keindahan Teluk Balikpapan, taman mangrove, berhadapan langsung dengan Pertamina dimana saat malam hari akan terlihat kelap-kelip lampu-lampu di kilang minyak Pertamina dan juga sunset saat matahari terbenam. Oh, semuanya sangat memesona.
Apalagi sambil menatap keindahan Teluk Balikpapan, sunset dan kilang Pertamina dengan menyantap minuman dan makanan yang tersedia di kafe-kafe di kawasan itu. Sungguh lokasi wisata ini sangat strategis, dan akses jalan menuju ke wisata ini sangat lancar dan tentu saja bebas macet. Dan lokasinya berada di ujung pemukiman Sepaku, sehingga mulai jalan masuk menuju lokasi akan terlihat pemukiman penduduk yang unik. Udah pasti akan membuat setiap pengunjung akan terkesima, terkesan dan terpuaskan.
Lantaran itu, mari sama-sama kita jadikan obyek wisata ini menjadi obyek wisata unggulan Kota Balikpapan dengan mengunjungi obyek wisata ini. Bersama kita jaga kebersihan dan kenyamanan obyek wisata ini, dan sebaiknya pemerinta lebih fokus menjadikan obyek wisata ini sebagai lokasi wisata unggulan, agar tidak saja wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara akan datang berkunjung.

Yuk, Melongok Pesona Wisata Balikpapan

Yuk, Melongok Pesona Wisata Balikpapan
Oleh : Oddy Lewis (SMK Pangeran Antasari)


Hamparan pasir putih yang memanjang beratus-ratus meter itu menjadi daya magnet Pantai Manggar Segara Sari. Selain hamparan pasir putih, pantai ini juga dirindangi dengan ratusan tanaman kelapa yang daunnya melambai-lambai di terpa angin laut. Pantai dengan luas 13.000 m2 dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum roda dua maupun empat, buka sejak pukul 06.00-18.00 Wita.
Pantai Manggar Segara Sari yang terletak sekitar 23 kilometer arah timur dari jantung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur itu memang masih menjadi andalan wisata daerah yang juga lebih kondang sebagai Oil City. Diujung lebih ke timur lagi, terdapat Pantai Lamaru yang juga tak kalah eloknya dengan Pantai Manggar Segara Sari.
Balikpapan, kampung kecil yang berulangtahun pada setiap tanggal 10 Februari ini memang tidak hanya memiliki Pantai Manggar Segara Sari dan Pantai Lamaru saja sebagai daerah wisata. Balikpapan juga masih memiliki Hutan Lindung Sungai Wain di kilometer 13 Balikpapan Utara, Taman Bekapai, Pantai Melawai, Tugu Australia, Monumen Perjuangan Rakyat ( Monpera ) yang kesemuanya berada di Balikpapan Selatan.
Daerah-daerah wisata di Balikpapan jumlahnya memang tidak begitu banyak, namun dari jumlah yang ada kesemuanya memiliki kelebihan yang cukup memesona bagi para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun dari manca negara. Di Balikpapan Timur, selain keelokan Pantai Manggar Segara Sari dan Lamaru, juga ada Tugu Jepang yang dibangun di atas makam pemimpin pasukan Jepang.


Manggar Segara Sari tidak saja memiliki keelokan pantainya yang menjadi daya pesona para wisatawan lokal, nusantara dan manca negara, tetapi juga dinuansai oleh kehidupan para nelayan bagan yang sudah turun temurun. Setiap pagi, para nelayan itu pulang membawa ikan-ikan tangkapan bagan mereka, dan kehadiran perahu-perahu nelayan itu selalu diiringi oleh kawanan burung camar.
Pantai Manggar Segara Sari memang tak pernah sepi pengunjung, baik di hari-hari biasa, apalagi di hari-hari libur dan hari-hari besar agama, seperti Idul Fitri dan lainnya. Setiap hari libur ribuan pengunjung memadati pantai, terlebih lagi di sana sudah ada berbagai sarana, seperti banana boat dan lainnya.
Namun juga, Pantai Manggar Segara Sari masih harus dibenahi jika mau lebih memikat lagi, seperti sarana jalan masuk yang hanya satu pintu dan sempit sehingga selalu menimbulkan kemacetan kalau pengunjung tumpah ruah dari segala penjuru. “Kami memang akan terus melakukan pembenahan, agar suasana di Pantai Manggar Segara Sari semakin memikat,” janji Jum Ali. Untuk masuk ke pantai yang hanya beberapa puluh meter dari jalan raya, pengunjung hanya merogoh saku Rp 500 untuk kendaraan roda dua dan roda empat Rp 15 ribu.
Sedangkan Pantai Lamaru, juga tak kalah eloknya. Apalagi tak jauh dari sana, tepatnya di kawasan Teritip ada penangkaran buaya Surya. Luas penangkaran buaya itu sekitar 1000 meter persegi, dan saat ini dihuni sekitar 3000 ekor buaya. Selain pengunjung bisa melihat langsung sosok binatang buas ini, juga bisa menikmati sate dan abon buaya. Kalau mau datang saja ke sana. Ada buaya supit, buaya muara dan buaya air tawar. Tempat ini terbuka bagi umum sejak pukul 08.00-17.00 Wita.
Puas menatapi para buaya, kita bisa beranjak tak jauh dari sana, juga masih dalam kawasan Kelurahan Lamaru, ada tugu Jepang. Tugu ini dikelilingi oleh hutan dan perkebunan yang indah. Monumen yang terbuat dari batu dengan tulisan Kanji. Didirikan sebagai tanda penghormatan kepada Tentara Jepang yang gugur dalam perang Dunia II. Wisatawan Jepang secara rutin mengunjungi tempat ini pada saat-saat tertentu untuk melakukan penghormatan dengan ritual keagamaan.
Itulah beberapa tempat lokasi di kawasan Balikpapan Timur. Sekarang kita beralih ke kawasan Balikpapan Barat. Disana ada meriam peninggalan Tentara Jepang, berada di Asrama Bukit, Kelurahan kampung Baru Ilir (Sidodadi) dengan jarak sekitar 8 km dari pusat kota. Meriam ini menggambarkan bahwa Balikpapan pada saat Perang Dunia II merupakan tempat yang strategis untuk pertahanan. Tempat ini memiliki areal seluas 2.500 m2. Dari tempat ini dapat dilihat pemandangan kota Balikpapan, Kilang Minyak Pertamina dan Teluk Balikpapan. Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota No. 5 dan No. 6.
Nah, kalau kita menuju ke Balikpapan Utara, maka akan kita temui Hutang Lindung Sungai Wain yang merupakan salah satu hutan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Hutan Lindung dengan luas areal 10.025 ha. Sungai Wain sepanjang 18.300 m dengan airnya yang jernih, di kiri kanannya terdapat deretan hutan bakau. Habitat binatang yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Wain mulai dari ikan, kepiting, burung, kera, orang utan dan lain sebagainya. Pemanfaatan sungai ini juga sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan.
Kita beralih ke Balikpapan Selatan. Di sana ada
Tugu Australia yang terletak di Jl. Jend. Sudirman, berdekatan dengan pantai Strand Banua Patra ini memiliki luas areal 725 m2. Tugu itu adalah sebuah tugu peringatan sebagai tanda kehormatan bagi Tentara Australia (pasukan Divisi VII Australia) yang gugur melawan Tentara Jepang. Tempat ini mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan ataupun angkutan kota dengan nomor trayek 6 dan 3.
Di sisi Selatan Tugu Australia, terbentang pantai Melawai, dekat dengan Pulau Tukung, tempat dimana para pedagang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang nikmat dengan harga yang relatif murah. Pengunjung dapat duduk bersantai, bersantap di atas tikar sambil menikmati deburan ombak dan melihat kapal-kapal yang berlayar, lego jangkar maupun yang sedang menurunkan muatan di pelabuhan laut Semayang, juga menikmati indahnya matahari yang tenggelam di balik Teluk Balikpapan. Lokasi ini buka mulai pukul 17.00 - 20.30 Wita.
Pokoknya, nggak rugi kalau mau menikmati lokasi wisata yang ada di Balikpapan. Yuk, kita melongok pesona Balikpapan, ditanggung pasti akan memberi kesan indah yang tak terlupakan.

Yuk, Melongok Pesona Wisata Balikpapan

Yuk, Melongok Pesona Wisata Balikpapan
Oleh : Oddy Lewis (SMK Pangeran Antasari)


Hamparan pasir putih yang memanjang beratus-ratus meter itu menjadi daya magnet Pantai Manggar Segara Sari. Selain hamparan pasir putih, pantai ini juga dirindangi dengan ratusan tanaman kelapa yang daunnya melambai-lambai di terpa angin laut. Pantai dengan luas 13.000 m2 dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum roda dua maupun empat, buka sejak pukul 06.00-18.00 Wita.
Pantai Manggar Segara Sari yang terletak sekitar 23 kilometer arah timur dari jantung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur itu memang masih menjadi andalan wisata daerah yang juga lebih kondang sebagai Oil City. Diujung lebih ke timur lagi, terdapat Pantai Lamaru yang juga tak kalah eloknya dengan Pantai Manggar Segara Sari.
Balikpapan, kampung kecil yang berulangtahun pada setiap tanggal 10 Februari ini memang tidak hanya memiliki Pantai Manggar Segara Sari dan Pantai Lamaru saja sebagai daerah wisata. Balikpapan juga masih memiliki Hutan Lindung Sungai Wain di kilometer 13 Balikpapan Utara, Taman Bekapai, Pantai Melawai, Tugu Australia, Monumen Perjuangan Rakyat ( Monpera ) yang kesemuanya berada di Balikpapan Selatan.
Daerah-daerah wisata di Balikpapan jumlahnya memang tidak begitu banyak, namun dari jumlah yang ada kesemuanya memiliki kelebihan yang cukup memesona bagi para wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun dari manca negara. Di Balikpapan Timur, selain keelokan Pantai Manggar Segara Sari dan Lamaru, juga ada Tugu Jepang yang dibangun di atas makam pemimpin pasukan Jepang.


Manggar Segara Sari tidak saja memiliki keelokan pantainya yang menjadi daya pesona para wisatawan lokal, nusantara dan manca negara, tetapi juga dinuansai oleh kehidupan para nelayan bagan yang sudah turun temurun. Setiap pagi, para nelayan itu pulang membawa ikan-ikan tangkapan bagan mereka, dan kehadiran perahu-perahu nelayan itu selalu diiringi oleh kawanan burung camar.
Pantai Manggar Segara Sari memang tak pernah sepi pengunjung, baik di hari-hari biasa, apalagi di hari-hari libur dan hari-hari besar agama, seperti Idul Fitri dan lainnya. Setiap hari libur ribuan pengunjung memadati pantai, terlebih lagi di sana sudah ada berbagai sarana, seperti banana boat dan lainnya.
Namun juga, Pantai Manggar Segara Sari masih harus dibenahi jika mau lebih memikat lagi, seperti sarana jalan masuk yang hanya satu pintu dan sempit sehingga selalu menimbulkan kemacetan kalau pengunjung tumpah ruah dari segala penjuru. “Kami memang akan terus melakukan pembenahan, agar suasana di Pantai Manggar Segara Sari semakin memikat,” janji Jum Ali. Untuk masuk ke pantai yang hanya beberapa puluh meter dari jalan raya, pengunjung hanya merogoh saku Rp 500 untuk kendaraan roda dua dan roda empat Rp 15 ribu.
Sedangkan Pantai Lamaru, juga tak kalah eloknya. Apalagi tak jauh dari sana, tepatnya di kawasan Teritip ada penangkaran buaya Surya. Luas penangkaran buaya itu sekitar 1000 meter persegi, dan saat ini dihuni sekitar 3000 ekor buaya. Selain pengunjung bisa melihat langsung sosok binatang buas ini, juga bisa menikmati sate dan abon buaya. Kalau mau datang saja ke sana. Ada buaya supit, buaya muara dan buaya air tawar. Tempat ini terbuka bagi umum sejak pukul 08.00-17.00 Wita.
Puas menatapi para buaya, kita bisa beranjak tak jauh dari sana, juga masih dalam kawasan Kelurahan Lamaru, ada tugu Jepang. Tugu ini dikelilingi oleh hutan dan perkebunan yang indah. Monumen yang terbuat dari batu dengan tulisan Kanji. Didirikan sebagai tanda penghormatan kepada Tentara Jepang yang gugur dalam perang Dunia II. Wisatawan Jepang secara rutin mengunjungi tempat ini pada saat-saat tertentu untuk melakukan penghormatan dengan ritual keagamaan.
Itulah beberapa tempat lokasi di kawasan Balikpapan Timur. Sekarang kita beralih ke kawasan Balikpapan Barat. Disana ada meriam peninggalan Tentara Jepang, berada di Asrama Bukit, Kelurahan kampung Baru Ilir (Sidodadi) dengan jarak sekitar 8 km dari pusat kota. Meriam ini menggambarkan bahwa Balikpapan pada saat Perang Dunia II merupakan tempat yang strategis untuk pertahanan. Tempat ini memiliki areal seluas 2.500 m2. Dari tempat ini dapat dilihat pemandangan kota Balikpapan, Kilang Minyak Pertamina dan Teluk Balikpapan. Lokasi ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan kota No. 5 dan No. 6.
Nah, kalau kita menuju ke Balikpapan Utara, maka akan kita temui Hutang Lindung Sungai Wain yang merupakan salah satu hutan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Hutan Lindung dengan luas areal 10.025 ha. Sungai Wain sepanjang 18.300 m dengan airnya yang jernih, di kiri kanannya terdapat deretan hutan bakau. Habitat binatang yang terdapat di Hutan Lindung Sungai Wain mulai dari ikan, kepiting, burung, kera, orang utan dan lain sebagainya. Pemanfaatan sungai ini juga sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan.
Kita beralih ke Balikpapan Selatan. Di sana ada
Tugu Australia yang terletak di Jl. Jend. Sudirman, berdekatan dengan pantai Strand Banua Patra ini memiliki luas areal 725 m2. Tugu itu adalah sebuah tugu peringatan sebagai tanda kehormatan bagi Tentara Australia (pasukan Divisi VII Australia) yang gugur melawan Tentara Jepang. Tempat ini mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan ataupun angkutan kota dengan nomor trayek 6 dan 3.
Di sisi Selatan Tugu Australia, terbentang pantai Melawai, dekat dengan Pulau Tukung, tempat dimana para pedagang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang nikmat dengan harga yang relatif murah. Pengunjung dapat duduk bersantai, bersantap di atas tikar sambil menikmati deburan ombak dan melihat kapal-kapal yang berlayar, lego jangkar maupun yang sedang menurunkan muatan di pelabuhan laut Semayang, juga menikmati indahnya matahari yang tenggelam di balik Teluk Balikpapan. Lokasi ini buka mulai pukul 17.00 - 20.30 Wita.
Pokoknya, nggak rugi kalau mau menikmati lokasi wisata yang ada di Balikpapan. Yuk, kita melongok pesona Balikpapan, ditanggung pasti akan memberi kesan indah yang tak terlupakan.

Sunset Pantai Kemala


Sunset Pantai Kemala
Oleh : Nur Hikmah (SMPN 4)

Kemala Beach and Resto, atau lebih dikenal dengan Pantai Polda yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Selatan, salah satu objek wisata pantai favorit yang berada di dalam kota. Diresmikan oleh Ketua Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim Hayati Indarto pada tanggal 26 Agustus 2007. Untuk dapat masuk kawasan pantai yang dikelola Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim, tiap pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 500. Atau, jika menggunakan kendaraan cukup membayar parkir sebesar Rp 1.500.
Salah satu tujuan utama masyarakat kota Balikpapan berkunjung ke Pantai Kemala Beach and Resto karena tempat wisata tersebut letaknya tidak jauh dari pusat kota juga keberadaan pantai tersebut sangat mudah untuk dijangkau. Memasuki kawasan pantai Polda, pengunjung akan dimanjakan dengan suasana teduh dari pepohonan yang rindang dan asri yang dapat menarik perhatian para pengunjung. Sampai terik matahari tak terasa karena keindahan yang dimilikinya. Bukan hanya itu, Pantai Kemala ini buka dari Pukul 08.00 Wita sampai Pengunjung dapat menikmati suasana pantai hingga pukul 23.00 Wita. Beda halnya dengan pantai-pantai yang lainnya. Sedikitnya ada 15 anggota polisi yang stand by. Yang juga terdiri dari lima orang dari regu saerch and rescue (SAR) Polda Kaltim.

Dari fasilitas yang ada di Pantai Polda, selain menawarkan keindahannya pantai Polda juga menawarkan berbagai permainan yang bisa di sewa oleh para pengunjung Misalnya menyediakan Banana boat, dengan mengeluarkan uang sebesar Rp.25 ribu perorang, pengunjung dengan ditarik speedboat dapat berkeliling sekitar laut pantai Polda, atau pilihan lain berwisata dengan menyewa jetski. Namun pengunjung harus mengeluarkan dana cukup besar, kemungkinan dipatok seharga Rp.800 ribu, pengunjung dapat menggunakan jetsky selama 1 jam lamanya.
Juga adanya empat resto di sana. Yakni, Dapoer Bunda, Kumala Beach, Alexa Resto dan Ambalat Café, yang menawarkan aneka kuliner dari bermacam-macam daerah dan masakan khas Eropa. Keindahan yang diberikan Resto terlihat sangat eksotik dan elegen karena diberikannya nuansa Bali sehingga pengunjung merasa berada seperti di Bali. Tidak hanya terpuaskan diperut, tetapi mata pun terpuaskan dengan pemandangan yang menakjubkan, Belasan meja makan tertata rapi tepat menghadap bibir pantai.
Pengunjung pada umumnya datang dari kota sendiri maupun luarkota seperti dari Samarinda, Tenggarong, bahkan ada dari Kutai Barat dan lain-lain. Mereka tampak bercengkerama di pinggir pantai, Ada yang berenang ada pula yang sekedar duduk di gazebo yang disediakan, sambil menikmati pemandangan hamparan pasir pantai yang putih yang terjamin lingkungan kebersihannya.
Pengunjung mulai banyak berdatangan ketika waktu beranjak sore. Sebab, pantai semakin indah karena ditunjang dengan pemandangan langit jingga, sambil melihat sunset (Matahari Terbenam).
Di Panta Polda atau Kemala Beach dan Resto bukan hanya sebagai obyek tempat wisata melainkan juga dapat di jadikan tempat untuk ajang lomba, upacara adat (tradisional), dan acara resmi maupun non resmi. Karena di Pantai Polda telah menyediakan fasilitas yang terjamin untuk acara-acara seperti ini. Tidak perlu repot lagi mengurus segala sesuatunya, karena telah di permudah dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Sunset Pantai Kemala


Sunset Pantai Kemala
Oleh : Nur Hikmah (SMPN 4)

Kemala Beach and Resto, atau lebih dikenal dengan Pantai Polda yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Selatan, salah satu objek wisata pantai favorit yang berada di dalam kota. Diresmikan oleh Ketua Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim Hayati Indarto pada tanggal 26 Agustus 2007. Untuk dapat masuk kawasan pantai yang dikelola Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim, tiap pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 500. Atau, jika menggunakan kendaraan cukup membayar parkir sebesar Rp 1.500.
Salah satu tujuan utama masyarakat kota Balikpapan berkunjung ke Pantai Kemala Beach and Resto karena tempat wisata tersebut letaknya tidak jauh dari pusat kota juga keberadaan pantai tersebut sangat mudah untuk dijangkau. Memasuki kawasan pantai Polda, pengunjung akan dimanjakan dengan suasana teduh dari pepohonan yang rindang dan asri yang dapat menarik perhatian para pengunjung. Sampai terik matahari tak terasa karena keindahan yang dimilikinya. Bukan hanya itu, Pantai Kemala ini buka dari Pukul 08.00 Wita sampai Pengunjung dapat menikmati suasana pantai hingga pukul 23.00 Wita. Beda halnya dengan pantai-pantai yang lainnya. Sedikitnya ada 15 anggota polisi yang stand by. Yang juga terdiri dari lima orang dari regu saerch and rescue (SAR) Polda Kaltim.

Dari fasilitas yang ada di Pantai Polda, selain menawarkan keindahannya pantai Polda juga menawarkan berbagai permainan yang bisa di sewa oleh para pengunjung Misalnya menyediakan Banana boat, dengan mengeluarkan uang sebesar Rp.25 ribu perorang, pengunjung dengan ditarik speedboat dapat berkeliling sekitar laut pantai Polda, atau pilihan lain berwisata dengan menyewa jetski. Namun pengunjung harus mengeluarkan dana cukup besar, kemungkinan dipatok seharga Rp.800 ribu, pengunjung dapat menggunakan jetsky selama 1 jam lamanya.
Juga adanya empat resto di sana. Yakni, Dapoer Bunda, Kumala Beach, Alexa Resto dan Ambalat Café, yang menawarkan aneka kuliner dari bermacam-macam daerah dan masakan khas Eropa. Keindahan yang diberikan Resto terlihat sangat eksotik dan elegen karena diberikannya nuansa Bali sehingga pengunjung merasa berada seperti di Bali. Tidak hanya terpuaskan diperut, tetapi mata pun terpuaskan dengan pemandangan yang menakjubkan, Belasan meja makan tertata rapi tepat menghadap bibir pantai.
Pengunjung pada umumnya datang dari kota sendiri maupun luarkota seperti dari Samarinda, Tenggarong, bahkan ada dari Kutai Barat dan lain-lain. Mereka tampak bercengkerama di pinggir pantai, Ada yang berenang ada pula yang sekedar duduk di gazebo yang disediakan, sambil menikmati pemandangan hamparan pasir pantai yang putih yang terjamin lingkungan kebersihannya.
Pengunjung mulai banyak berdatangan ketika waktu beranjak sore. Sebab, pantai semakin indah karena ditunjang dengan pemandangan langit jingga, sambil melihat sunset (Matahari Terbenam).
Di Panta Polda atau Kemala Beach dan Resto bukan hanya sebagai obyek tempat wisata melainkan juga dapat di jadikan tempat untuk ajang lomba, upacara adat (tradisional), dan acara resmi maupun non resmi. Karena di Pantai Polda telah menyediakan fasilitas yang terjamin untuk acara-acara seperti ini. Tidak perlu repot lagi mengurus segala sesuatunya, karena telah di permudah dan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host